Manajemen keuangan adalah salah satu aspek terpenting dalam kesuksesan usaha. Manajemen finansial yang baik adalah inti dari setiap bisnis, tidak peduli apakah bisnis yang dijalankan besar atau kecil. Manajemen keuangan UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah memang berbeda dengan korporasi raksasa karena perbedaan skala usahanya. Tapi, tanpa manajemen keuangan yang mumpuni, bahkan usaha besar yang berpotensi menguntungkan bisa gagal.
Pengertian Manajemen Keuangan
Dalam situs Management Study Guide dijelaskan bahwa manajemen keuangan adalah proses merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan keuangan perusahaan. Dalam praktiknya, manajemen keuangan berarti penerapan prinsip-prinsip manajemen umum untuk sumber daya keuangan perusahaan.
Manajemen keuangan memiliki ruang lingkup yang berkaitan dengan urusan finansial perusahaan. Namun bukan berarti divisi keuangan atau akuntansi saja yang memiliki kepentingan di dalamnya. Terlebih bagi UMKM yang sumber dayanya masih terbatas. Pemilik UMKM sering kali harus terlibat sepenuhnya dalam manajemen finansial. Namun tak jarang manajemen keuangan UMKM terabaikan karena pengusaha karena saking banyaknya hal yang mesti ditangani oleh pemilik usaha.
Mengelola keuangan perusahaan memang bukan perkara gampang dan bisa memakan waktu. Contoh manajemen finansial yang kerap dihadapi pemilik UMKM antara lain:
1. Pengelolaan anggaran
Ada banyak mata anggaran yang mesti dibuat dalam pengoperasian perusahaan. Misalnya untuk penggajian, tunjangan kesehatan, periklanan, pemasaran, dan perpajakan. Dengan membuat anggaran, UMKM bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi dan situasi yang tak terduga guna membuat keputusan strategis, misalnya perekrutan karyawan baru atau perluasan pemasaran.
2. Penggajian dengan cadangan kas
Bila sudah memiliki pegawai, pengusaha wajib membayar upah atau gaji pegawai itu secara konsisten lengkap dengan beragam komponennya. Manajemen keuangan UMKM harus mencakup persiapan penggajian dengan cadangan kas yang mencukupi. Ketersediaan cadangan kas menunjukkan kesehatan finansial suatu perusahaan.
3. Pembayaran tagihan
Dengan manajemen finansial yang kuat, perusahaan akan senantiasa mampu memenuhi kewajiban usaha, termasuk membayar tagihan. Tagihan ini terutama berupa invoice dari vendor yang mesti dipenuhi agar produksi tetap berjalan.
4. Pengendalian utang
Utang adalah keniscayaan bagi usaha. Bahkan korporasi besar pun sering membutuhkan utang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengendalikan utang itu. Bila memiliki manajemen finansial yang baik, utang pun bisa dikendalikan secara lebih baik.
5. Pengaturan pembiayaan
Salah satu penyebab munculnya kredit macet adalah manajemen finansial UMKM yang kurang baik. Padahal kredit atau pembiayaan kerap dibutuhkan untuk meluaskan usaha, misalnya buat membeli peralatan baru guna meningkatkan kapasitas produksi.
(Baca: Manajemen Modal Kerja: Definisi dan Manfaat buat Usaha)
Pentingnya Manajemen Keuangan bagi UMKM
Manajemen keuangan UMKM sangat penting sebagai cara untuk mencapai tujuan bisnis. Berikut ini beberapa alasan mengapa UMKM membutuhkan manajemen keuangan:
1. Menghasilkan dana
Sebuah usaha tak bisa dimulai tanpa dana. Bagi UMKM, memastikan ada dana yang tersedia menjadi tantangan tersendiri karena keterbatasan yang dimiliki. Dana pun harus senantiasa ada untuk setiap langkah usaha, seperti membeli aset, mempekerjakan karyawan, mengadakan bahan baku, hingga produksi, pemasaran, dan distribusi. Manajemen keuangan akan membantu memastikan ketersediaan uang yang diperlukan di setiap tahap usaha itu.
2. Membuat keputusan usaha
Uang yang dihasilkan dalam proses usaha harus dimanfaatkan secara bijak. Manajemen finansial dibutuhkan untuk mengatur pemanfaatan uang ini lewat keputusan yang berguna untuk keberlangsungan usaha.
3. Membuat strategi pendanaan
Strategi pendanaan yang matang bisa diperoleh lewat manajemen keuangan yang baik. Pendanaan dibutuhkan untuk terus mengembangkan usaha hingga mencapai atau bahkan melampaui level yang diinginkan.
4. Meningkatkan efisiensi arus kas
Arus kas atau cash flow berdampak langsung pada nilai modal dan profitabilitas usaha. Manajemen keuangan UMKM mencakup pengelolaan transaksi harian yang efektif agar arus kas terjaga tetap efisien dan seimbang, tidak kurang ataupun berlebih.
5. Merencanakan usaha ke depan
Setiap usaha memerlukan perencanaan yang matang, relevan, dan realistis. Bila memiliki manajemen finansial yang baik, UMKM dapat mengetahui kelayakan rencana itu secara finansial sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai langkah yang harus diambil ke depan.
6. Melanjutkan keberlangsungan usaha
Keberlangsungan usaha terkait erat dengan urusan keuangan yang bisa dipengaruhi oleh faktor internal ataupun eksternal. Manajemen keuangan UMKM dapat menjadi dasar untuk menyiapkan diri menghadapi faktor-faktor tersebut sebagai langkah mitigasi. Dengan begitu, usaha sudah memiliki fondasi ketika faktor yang menggoyang keuangan perusahaan muncul.

Photo by: Mohamed Hassan
(Baca: 15 Cara Mengelola Keuangan Usaha dengan Baik dan Efisien)
Tips Mengelola Manajemen Keuangan UMKM
Manajemen keuangan UMKM terutama membutuhkan kepiawaian pelaku usaha itu sendiri dalam hal bisnis. Memiliki modal berupa dana dan aset saja tidak cukup, pengusaha juga perlu mempunyai wawasan mengenai pengaturan keuangan terutama terkait dengan kebutuhan usaha. Berikut ini tips mengelola keuangan bagi UMKM yang bisa dipraktikkan.
1. Bedakan keuangan pribadi dan usaha
Pelaku UMKM kerap menggabungkan keuangan pribadi dan usaha dalam satu rekening bank tunggal untuk semua transaksi. Praktik ini sangat tidak sehat untuk usaha ataupun keuangan pribadi. Karena itu, sebagai langkah pertama manajemen keuangan UMKM, pisahkan rekening bank untuk kebutuhan pribadi dan kebutuhan usaha. Selain membantu melacak aliran keuangan, pembuatan rekening bank sendiri akan memperbesar peluang mendapat pinjaman usaha.
2. Rutin membuat perencanaan
Perencanaan keuangan harus dijadikan rutinitas selain perencanaan bisnis atau strategi pemasaran. Demi manajemen keuangan UMKM yang baik, pelaku usaha disarankan membuat perencanaan keuangan tiap tiga bulan dan meninjau rencana itu setiap bulan guna memahami performa keuangan dan merencanakan pengeluaran yang lebih besar.
3. Patuhi tenggat
Setiap kewajiban keuangan pasti memiliki tenggat pembayaran, entah itu tagihan vendor, kartu kredit, pinjaman usaha, ataupun pajak. Pastikan mematuhi tenggat agar terhindar dari pengeluaran tambahan yang akan menambah beban keuangan usaha.
4. Perhatikan strategi keuangan
UMKM adalah bisnis yang kerap mengandalkan kekuatan pendiri atau pemiliknya semata. Karena itu, tim di bawah sering hanya mengekor kebijakan pemilik usaha. Maka pengusaha wajib betul-betul memperhatikan strategi keuangan yang diambil. Cek apakah sudah melakukan penghematan dengan tepat? Apakah perlu mengambil kredit untuk mengembangkan usaha? Jika iya, seberapa besar dan dari mana? Tidak ada salahnya pemilik usaha meminta saran dan masukan dari bawahan yang kompeten dalam hal keuangan.
5. Gunakan aplikasi manajemen keuangan
Saat ini terdapat sejumlah aplikasi atau platform manajemen keuangan yang membantu UMKM memastikan kesehatan finansialnya. Salah satunya adalah Spenmo. Penggunaan teknologi menjadi poin utama yang penting dalam manajemen keuangan UMKM untuk dapat bersaing dengan usaha yang levelnya lebih tinggi. Aplikasi digital seperti Spenmo dapat membantu menghemat waktu dalam proses usaha serta meminimalkan kemungkinan kesalahan lewat otomatisasi proses pembayaran, penyusunan laporan keuangan, pembuatan faktur, pengumpulan data, penyimpanan dokumen, dan lain-lain.

Membuka dan menjalankan usaha tak bisa sekadar mengandalkan uang sebagai modal. Manajemen keuangan UMKM membutuhkan perhatian lebih agar usaha yang telah dibuka terus dapat berjalan dan berkembang.