Proyeksi kesuksesan suatu usaha bisa dilihat dari persiapan operasional bisnisnya. Di antaranya persiapan anggaran alias budget untuk aktivitas usaha. Pembuatan budget adalah salah satu pilar kesuksesan sekaligus keamanan bisnis. Dengan adanya budget, pemilik usaha dapat memperoleh lebih banyak informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan keuangan.
Pengertian Budget Adalah
Semua organisasi yang menggunakan uang untuk kegiatan sehari-hari memerlukan budget agar dapat terus beroperasi. Bukan hanya perusahaan yang bersifat profit, negara yang dikelola untuk kemakmuran rakyat pun perlu membuat budget. Itulah kenapa ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN yang disusun tiap tahun. Namun, seperti bisa disaksikan di media saat pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat membahas APBN, pembuatan budget adalah urusan yang pelik.
Dalam situs Investopedia dijelaskan bahwa budget adalah perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama periode waktu tertentu di masa depan dan biasanya disusun serta direevaluasi secara rutin. Budget menjadi sarana untuk melacak kapan dan bagaimana uang diperoleh atau dikeluarkan. Penyusunan budget akan membantu perusahaan memastikan uang yang didapatkan cukup untuk membayar semua pengeluaran.
Dalam konteks bisnis, ada beberapa macam budget yang bisa disusun sesuai dengan tujuannya, yakni:
Budget utama
Budget utama adalah kumpulan budget yang dibuat oleh departemen-departemen di level bawah dalam suatu perusahaan. Pembuatan budget ini menggunakan masukan dari laporan keuangan, prediksi kas, dan rencana finansial. Manajemen menggunakan budget utama untuk merancang aktivitas yang dibutuhkan untuk meraih tujuan bisnis. Dalam perusahaan berskala lebih besar, biasanya ada tim senior manajemen yang bertanggung jawab meninjau budget utama secara berulang. Bila sudah ditinjau untuk terakhir kalinya, dana bisa dianggarkan untuk kegiatan bisnis yang direncanakan. Adapun usaha mikro, kecil, dan menengah biasanya memakai lembar kerja atau spreadsheet dalam penyusunan budget utama. Guna meminimalkan kesalahan, ada software khusus untuk menyusun budget secara lebih efisien.
Budget operasional
Jenis budget ini menunjukkan proyeksi penerimaan dan pengeluaran perusahaan terkait dengan periode waktu tertentu. Konsepnya mirip dengan laporan keuntungan dan kerugian. Informasi dari budget ini digunakan untuk mengecek apakah pengeluaran sudah sesuai dengan rencana. Umumnya budget operasional disiapkan tiap awal tahun oleh manajemen. Dokumen budget lalu diperbarui secara periodik, bisa per bulan ataupun per kuartal, dan dapat dimanfaatkan sebagai prediksi anggaran untuk tahun selanjutnya.
Budget arus kas
Budget arus kas memberikan perkiraan uang yang masuk dan keluar dalam perusahaan pada jangka waktu tertentu. Perusahaan biasanya menyusun budget ini dengan menggunakan kesimpulan dari estimasi penjualan dan produksi serta memperkirakan utang dan piutang. Informasi yang didapatkan dari anggaran ini bisa membantu manajemen menilai apakah kas likuid yang tersedia cukup untuk aktivitas bisnis dan apakah dana sudah dimanfaatkan secara produktif guna mendapatkan keuntungan.
Budget keuangan
Budget keuangan adalah anggaran yang disusun untuk memahami berapa banyak modal yang akan dibutuhkan serta waktu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Anggaran finansial memberikan informasi keseluruhan mengenai kesehatan usaha.
Budget tenaga kerja
Penyusunan budget ini penting bagi perusahaan yang sedang berencana merekrut tenaga kerja. Dari budget ini, manajemen bisa menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis sehingga dapat merencanakan payroll atau penggajian buat tenaga kerja tersebut.
(Baca: 4 Cara Menentukan dan Mengelola Marketing Budget yang Efektif)
Fungsi dan Tujuan Penyusunan Budget
Istilah untuk penyusunan budget adalah budgeting. Budgeting mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan pengawasan anggaran. Biasanya ada tim khusus dalam perusahaan yang bertugas melakukan budgeting di tiap departemen, termasuk kepala departemen tersebut.
Budgeting menjadi langkah penting bagi semua pegawai dan manajemen agar paham apa yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing guna memastikan perusahaan terbebas dari masalah keuangan, terutama utang yang tidak berkontribusi terhadap perkembangan bisnis.
Secara umum, fungsi dan tujuan penyusunan budget adalah:
- Mengungkapkan harapan atau target perusahaan secara jelas dan resmi guna mencegah kerancuan dalam operasi bisnis dan memberikan arahan yang tepat mengenai apa yang hendak diraih manajemen
- Mengomunikasikan harapan manajemen kepada pegawai dan semua pihak terkait agar memahami, mendukung, dan melaksanakan budget yang telah disusun
- Menyediakan rencana detail tentang kegiatan bisnis atau program kerja untuk lebih memastikan pekerjaan setiap individu terkait dengan pencapaian target dalam anggaran
- Mengoordinasikan cara atau metode yang akan dijalankan untuk mengoptimalkan sumber daya
- Menyediakan standar ukuran kinerja dan mengontrol kinerja individu atau tim yang bekerja untuk mencapai target serta memberikan dasar untuk menentukan tindakan koreksi jika diperlukan
- Mencegah terjadinya pengeluaran yang tidak perlu atau pemborosan
- Memastikan ada dana yang tersedia untuk menunjang pekerjaan individu atau tim pegawai
- Mengoordinasikan kerja antar-departemen
Photo by: Rilsonav
(Baca: 6 Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya Usaha untuk UKM)
Ciri-ciri Budgeting yang Baik
Tugas menyusun budget adalah tanggung jawab yang mesti dijalankan sebaik-baiknya, Ada sejumlah ciri budgeting yang baik dalam kegiatan usaha, antara lain:
Berorientasi pada tujuan
Acuan dalam menyusun anggaran perusahaan adalah tujuan dari perusahaan tersebut. Maka harus dipastikan sudah ada tujuan yang hendak dicapai agar budgeting yang dilakukan tepat sasaran.
Menjadi sarana motivasi
Anggaran yang disusun mesti bisa memberikan motivasi kepada semua individu dalam perusahaan untuk bekerja guna mencapai tujuan bisnis. Budget yang baik adalah yang dipandang pegawai sebagai sarana yang tepat untuk meningkatkan kinerjanya.
Didukung manajemen
Dukungan manajemen terhadap budget adalah hal yang tak bisa ditawar. Dari manajemen level bawah sampai atas, semua harus sepakat dan mendukungnya agar rencana anggaran bisa berjalan.
Melibatkan semua pihak terkait
Meski ada tim penyusun, budgeting harus melibatkan semua pihak terkait yang dimintai masukan. Dengan begitu, mereka merasa ikut berkontribusi terhadap rancangan itu sehingga turut bertanggung jawab untuk melaksanakannya dengan baik.
Dikoordinasikan antar-departemen
Budget di setiap departemen mesti dikoordinasikan dengan departemen lain sehingga sinkron. Ketika tidak ada koordinasi, kerja suatu departemen bisa terhambat ketika ada rencana anggaran yang bertabrakan dengan departemen lain.
Merepresentasikan perkiraan pendapatan dan pengeluaran
Budget harus dibuat seakurat mungkin dalam merepresentasikan pendapatan dan pengeluaran agar tidak terjadi kekurangan anggaran di tengah jalan yang dapat mengganggu keuangan.
(Baca: Rencana Anggaran Biaya: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya)
Cara Menyusun Budget
Untuk dapat menyusun budget, sebuah entitas usaha mesti memiliki rencana dan target kerja dulu. Dari situ, barulah bisa diketahui anggaran yang dibutuhkan. Berikut ini tips menyusun budget secara umum:
Siapkan per departemen
Tiap departemen mesti memiliki budget sendiri-sendiri yang kemudian disatukan sebagai budget utama. Misalnya budget penjualan, budget penggajian, budget pemasaran, dan lain-lain.
Lebihkan pengeluaran
Pengeluaran dalam budget adalah komponen utama. Perkirakan pengeluaran itu seakurat mungkin, baik yang besar maupun kecil, lalu lebihkan sedikit guna berjaga-jaga jika terjadi hal yang tak diduga dan mempengaruhi anggaran.
Perkirakan arus kas secara realistis
Arus kas juga sangat penting untuk memastikan anggaran bisa dijalankan sesuai dengan rencana. Maka uang yang masuk dan keluar mesti diperkirakan dengan realistis. Membuat rancangan arus kas yang berlebih justru bisa mendatangkan kerugian ketika fakta yang riil ternyata lebih terbatas.
Tinjau tiap bulan
Anggaran memang bisa disusun per tahun. Tapi tetap harus ada budget bulanan yang ditinjau secara berkala. Dengan begitu, rencana kerja bisa disesuaikan dengan kondisi saat itu demi mencapai target usaha.
Dalam penyusunan budget itu, ada tiga metode yang bisa diterapkan, yaitu top-down, bottom-up, dan campuran. Metode top-down berarti yang berwenang menyusun budget adalah para petinggi perusahaan tanpa ada masukan dari bawahan. Adapun metode bottom-up berarti bawahanlah yang bertugas merancang anggaran tapi dengan persetujuan pimpinan. Sedangkan metode campuran adalah kombinasi dari kedua metode sebelumnya, yakni pimpinan memulai budgeting untuk kemudian dilengkapi oleh bawahan.
Contoh Penerapan Budgeting
Guna memahami lebih lanjut tentang budget, berikut ini adalah contoh penerapan budgeting dalam perusahaan. Misalnya perusahaan ABC telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta untuk departemen pemasarannya pada 2022. Pada akhir tahun, perusahaan ingin mengukur pengeluaran aktual versus anggaran yang direncanakan yang sebelumnya dialokasikan untuk departemen itu. Pengeluaran aktual departemen pemasaran untuk tahun ini adalah Rp 80 juta. Dengan mengacu pada pengeluaran itu, tahun depan perusahaan bisa mengalokasikan budget sebesar Rp 90 juta setelah meninjau semua aspek yang berkaitan.
Demikian artikel tentang budget dan budgeting dalam usaha. Budget adalah komponen yang wajib ada dalam rencana bisnis. Untuk mempermudah budgeting pengeluaran, Anda bisa memanfaatkan corporate card Spenmo yang dapat digunakan untuk membayar berbagai pengeluaran sekaligus mencatatnya. Catatan pengeluaran yang rinci itu yang diperlukan dalam penyusunan budget usaha yang lebih akurat di masa depan.
