Dalam satu dekade terakhir, cara dan alat pembayaran dalam transaksi kian mengarah ke ekosistem digital. Uang tunai tak lagi menjadi raja terutama di bidang usaha yang bertaut erat dengan teknologi. Kemunculan sederet aplikasi pembayaran online menggeser peran uang tunai sebagai alat pembayaran utama.
Pemerintah dan Bank Indonesia pun mendukung peralihan ini dengan Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pada 2014. Ditambah meletusnya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan sehingga banyak kegiatan yang beralih ke dunia maya, aplikasi pembayaran online kian meraja. Situasi ini diramaikan dengan segudang tawaran diskon dan promo dari penyedia aplikasi pembayaran untuk menarik lebih banyak pengguna.
(Baca: Ini Dia 8 Ciri Aplikasi Payment yang Cocok untuk Bisnis)
Apa Itu Aplikasi Pembayaran Online
Untuk memperoleh suatu produk atau jasa, dibutuhkan pembayaran sejumlah uang kepada penyedia produk atau jasa tersebut. Dalam mekanisme pembayaran itu, terjadi transfer uang dari satu pihak ke pihak lain. Lazimnya, uang diberikan dalam bentuk fisik baik secara kontan maupun kredit. Pembayaran juga bisa dilakukan dengan instrumen seperti cek. Sebagai alternatif metode pembayaran konvensional itu, aplikasi pembayaran online hadir bagi masyarakat.
Untuk memahami apa itu aplikasi pembayaran online, pertama-tama perlu diketahui dulu tentang aplikasi. Aplikasi di sini mengacu pada perangkat lunak atau program yang bekerja dengan teknologi komputer. Microsoft Word yang biasa digunakan untuk mengetik, misalnya, termasuk aplikasi. Namun kini aplikasi cenderung diasosiasikan dengan program yang diinstal dalam gawai, seperti tablet dan telepon seluler.
Adapun istilah online merujuk pada jaringan komputer yang menghubungkan berbagai perangkat dan program elektronik sehingga bisa diakses dengan mudah dari mana pun dan kapan pun. Dengan demikian, aplikasi pembayaran online adalah program komputer yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran menggunakan media elektronik.
Aplikasi pembayaran ini memungkinkan pembeli untuk melakukan pembayaran tanpa perlu bertemu muka dengan penyedia produk atau jasa yang ia gunakan. Namun aplikasi yang dipakai buat mentransfer uang harus terhubung dengan rekening di bank atau punya saldo yang cukup untuk melakukan pembayaran.
Layaknya sistem pembayaran konvensional menggunakan uang fisik, mekanisme pembayaran online juga punya protokol. Dengan beragamnya jenis aplikasi pembayaran online, protokol yang berlaku pun bervariasi sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Pemilik usaha mesti memahami protokol ini agar proses transfer berjalan lancar dan tak mengganggu operasional bisnis yang dijalankan.
Pembayaran online berlangsung tanpa perlu kontak fisik antara penjual dan pembeli. Semua proses bisa dilakukan di depan layar komputer, ponsel, atau gadget lain. Generasi milenial yang lebih melek teknologi cenderung menyukai sistem pembayaran ini karena lebih praktis dan aman. Bank Indonesia mencatat pertumbuhan jumlah transaksi elektronik yang mencapai 49,06 persen secara tahunan dengan nilai hingga Rp 305,4 triliun pada 2021. Hal ini menunjukkan metode transaksi ini kian disukai masyarakat.
(Baca: Tips Memilih Aplikasi Pembayaran Terbaik buat UMKM)
Jenis Aplikasi Pembayaran Online
Terdapat setidaknya empat jenis aplikasi pembayaran online yang tersedia di pasar. Jenis aplikasi ini umumnya menggunakan ponsel sebagai sarana transfer yang utama.
Dompet digital
Jenis aplikasi pembayaran ini bisa dibilang yang paling populer di kalangan masyarakat. Dompet digital berfungsi layaknya dompet konvensional yang biasa kita simpan di saku atau tas. Di dalam dompet konvensional itu terisi uang yang akan kita ambil ketika hendak membayar sesuatu. Agar bisa terus bertransaksi, harus dipastikan ada uang di dalam dompet.
Fungsi dompet digital kurang-lebih sama seperti itu. Namun dompet tersebut berwujud aplikasi. Sedangkan uang yang ada di dalamnya berupa saldo. Untuk mengisi dompet digital, pengguna perlu melakukan top up menggunakan uang yang ada di rekening bank. Pengguna akan diberi kode tertentu oleh penyedia dompet digital untuk mengisi saldo menggunakan rekening bank itu. Setelah terisi saldo, barulah dompet digital dapat digunakan untuk melakukan pembayaran secara online.
Aplikasi perbankan
Perbankan mengikuti kemajuan zaman dengan menghadirkan aplikasi pembayaran online buat nasabahnya. Dari aplikasi ini, nasabah bisa melakukan pembayaran atau transfer uang untuk berbagai kebutuhan. Nasabah juga bisa menikmati fitur lain dari aplikasi tersebut seperti ketika datang ke bank, tapi dengan layanan yang lebih terbatas.
Aplikasi transfer uang
Dulu orang harus datang ke bank, kantor pos, atau penyedia jasa transfer uang lain untuk mengirim uang ke dalam negeri ataupun luar negeri. Kini ada aplikasi khusus untuk mentransfer uang tanpa perlu keluar rumah. Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu pengiriman uang, termasuk untuk membayar transaksi bisnis.
Platform manajemen pengeluaran
Kemajuan zaman juga menghasilkan teknologi berupa platform manajemen pengeluaran bagi dunia usaha. Platform digital ini memang diperuntukkan bagi pemilik usaha yang hendak mengatur keuangan dengan lebih baik. Sebagai contoh, ada Spenmo yang memiliki layanan aplikasi pembayaran online. Dari pembayaran invoice hingga transfer gaji karyawan bisa dilakukan dengan praktis menggunakan fitur pembayaran tagihan Spenmo.

(Baca: 8 Ciri Software Pembayaran Terbaik untuk Bisnis)
Fungsi Aplikasi Pembayaran Online
Photo by: Mohamed Hassan
Aplikasi pembayaran online memiliki fungsi layaknya uang fisik, tapi dengan lebih banyak poin plus yang ditawarkan kepada penggunanya. Fungsi utamanya tentu adalah sebagai sarana untuk melakukan pembayaran atas suatu transaksi barang/jasa dan mentransfer atau mengirim uang.
Di samping fungsi itu, aplikasi pembayaran menawarkan fungsi lain yang tak dimiliki uang kartal. Contohnya:
- Mengatur pengeluaran dengan cara mengunci limit atau batas uang yang bisa digunakan untuk membayar menggunakan aplikasi tersebut
- Menambah tabungan dengan cara praktis tanpa harus mendatangi ATM atau teller bank
- Melakukan investasi saham, reksa dana, atau lainnya bila terhubung dengan aplikasi investasi online
- Mendapatkan diskon yang kadang ditawarkan penjual untuk pembayaran menggunakan aplikasi tertentu
Kelebihan Aplikasi Pembayaran Online
Kian banyaknya volume transaksi non-tunai atau memakai aplikasi online menandakan ada sederet kelebihan yang disadari oleh para penggunanya. Kelebihan itu antara lain:
Meningkatkan potensi penjualan
Bagi pemilik usaha yang menerima pembayaran online, potensi penjualan pasti akan lebih besar daripada pengusaha yang hanya menerima duit tunai. Sebab, pelanggan menjadi punya lebih banyak pilihan dalam pembayaran.
Mengedepankan kepraktisan
Uang pembayaran yang ditransfer lewat aplikasi pembayaran bisa langsung masuk ke rekening bank yang dituju. Dengan demikian, penerima uang tak perlu melakukan setoran tunai dengan datang ke bank atau ATM.
Memudahkan pelacakan
Beberapa aplikasi pembayaran online memiliki fitur yang bisa membuat penggunanya dapat melacak uang yang keluar dan masuk secara instan. Jadi pengguna tak harus repot meminta print buku tabungan untuk melihat aktivitas transfer atau mutasi rekening.
Memudahkan pembukuan
Aplikasi pembayaran tertentu menyediakan layanan integrasi dengan software akuntansi. Salah satunya Spenmo. Lewat integrasi itu, pengguna bisa langsung mengolah data pengeluaran untuk proses pembukuan keuangan perusahaan.
Meningkatkan keamanan
Protokol dalam transaksi online salah satunya memastikan keamanan proses transfer uang dari pengirim ke penerima. Ancaman seperti tercecer, hilang, hingga dirampok nihil bila dibandingkan dengan pembayaran menggunakan uang kartal.
Itulah uraian tentang aplikasi pembayaran online yang makin mendapatkan tempat di masyarakat. Bagi pengusaha, kehadiran aplikasi ini jelas sangat membantu dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis. Bantuan teknologi dalam proses pembayaran hingga pembukuan akan memberikan efisiensi dan efektivitas yang didambakan setiap pengusaha.